TJS 141014

🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿
TANYA JAWAB SYARI’AH
بسم الله الر حمن الر حيم

Dari IHQ 14
Bun…. Mau nanya, kalau ada yang udah punya anak usia remaja, agak sulit meluruskannya, dikerasin malah kabur, dikasih tau juga susah, kumaha ya? Ada hemat khusus kah? Suka main keluar pulang malem.

Jawab : Sikap anak jika seperti yang diceritakan bunda diatas menunjukkan ketidak suskesan penempaan mental dan spiritual anak secara sempurna. Sehingga ketika aqidah anak tidak kokoh maka ahlaq pun juga kurang baik. Tidak peka dan tidak terjaga.

Hasil tampak tidak baiknya memang akan muncul ketika mereka remaja … Seperti sifat-sifat pemberontak dan tak peduli dengan nasihat-nasihat ibunya dan dia lebih senang dan nyaman berada diluar rumah.
Ini adalah gambaran kondisi yang sangat berbahaya jika kita tidak segera bertindak menyusun strategy dan menyelamatkan kondisi ini.

Pertama ,
Silahkan bunda melakukan introspeksi diri :
– Sejauh mana kita telah tepat mendidik anak kita selama ini.
– Apa saja yang telah kita berikan kepada anak kita selama ini ?
– Sudahkah kita memberi contoh perilaku dan akhlaq yang baik selama ini ?
– Sudahkah kita mengenalkan anak kita kepada Tuhan nya selama ini.
– Sudahkah kita mengajak mereka dan membimbing mereka membangun rasa takut dan ketaqwaan anak kita kepada Tuhannya ?

Naaah bunda …

Langkah keduanya, bertekadlah untuk memperbaiki semua itu dengan mohon ampun dan pertolongan kepada Allah untuk memberi jalan keluarnya.

Bunda…
Mungkin juga doa kita kurang atau ibadah kurang disiplin sehingga doa tidak terlalu mustajab. Pendek kata bunda harus banyak-banyak melakukan introspeksi dan bertaubat, banyak beristighar.

Karena anak itu adalah produk orang tua yang mengasuhnya.
Oleh karena itu ada sebagian orang berpendapat bahwa setiap kesalahan yang diperbuat anak (remaja/dewasa) maka 50% adalah kesalahan orang tuanya. Segera menghadap Allah.

Waallahu a’laa bishowwab
Tim Asatidz IHQ


Dari IHQ 12
Assalamu’alaikum wr.wb.  Bunda……, Bagaimana caranya memberi tahukan kepada Saudara dan anak-anaknya untuk mengenakan hijab, kalau secara langsung saya kasih tahu, takut tersinggung.

Jawab : Sebetulnya cara mendakwahi yang efektif diantaranya adalah dengan memberi contoh yang baik. Dengan konsisten dan istiqomah.

Terkait dengan pertanyaan bunda. Sepertinya akan sulit atau lama hasilnya jika kita mengetuk hatinya untuk sadar ilmu … Atau ajak mereka ke majelis-majelis ilmu .. Atau sodorkan buku-buku islami .. Setelah mereka tertarik maka masukkan nasihat-nasihat dengan cara yang lembut.
Waallahu a’laa bishowwab
Tim Asatidz IHQ

Dari IHQ 01
Assalamu’alaikum ukh.
Mau tanya. Apakah ada ibu yang durhaka sama anaknya? Contohnya,  ibu yang terobsesi akan satu hal dimasanya dan tidak mendapatkannya hingga saat anak itu lahir, dia ingin anaknya jadi seperti yang dia inginkan. Karena keterobsesiannya itu dia jadi kasar dan zholim. Apa itu bisa disebut durhaka pada anak? Bagaimana cara menanggapi org tua yang seperti ini?

Jawab : Seorang ibu itu tidak steril dari dosa ya bunda … Sangat mungkin seorang ibu durhaka kepada anaknya.
Seperti contohnya ibu hanya bisa memarahi anaknya tanpa membimbing dengan baik dan benar serta ibu tidak memberi hak-hak anaknya.., ini bentuk kedurhakaan seorang ibu kepada anaknya. Sehingga bisa jadi si anak tertekan bahkan tersiksa karena menerima perlakuan ibunya yang hanya ingin melepas nafsu amarahnya. Na’udzubillahi mindzalik.

Sebaiknya kita sebagai seorang ibu ingat bahwa anak kita bukanlah milik kita. Mereka hanya titipan Allah yang harus kita cintai, kasihi dan rawat dengan baik.

Waallahu a’laa bishowwab
Tim Asatidz IHQ


Dari IHQ 30
Bunda, saya punya teman. Dia pernah berzina sama mantan pacarnya, tapi sekarang laki-lakinya udah punya pacar. Dan si ceweknya masih cinta sama mantan pacarnya. Kayak gitu gimana bun…?? Apa dosanya dobel…??

Jawab : Ukhti shalihat…
Zina merupakan dosa besar yang hanya pantas dibalas oleh Allah Swt… Syari’at telah menetapkan bahwa hukuman bagi pezina adalah cambuk (bagi yang belum menikah) dan rajam (bagi yang sudah menikah).. Nauudzubillaahi mindzalik…

Terus terang hati saya sedih sekali membaca pertanyaan Anti ini… Betapa sekarang wanita muslimah mudah sekali menggadaikan kehormatan hanya demi ‘cinta sesaat’ terhadap lawan jenis…. Sampaikan salam saya untuk teman Anti ya.. Peluk ia dengan hangat… Ajaklah ia bicara dari hati ke hati, dan mintalah ia untuk segera kembali kepada Allah Swt seraya bertaubat atas perbuatannya -berzina- di masa lalu….
Perbanyaklah bersedekah dan beramal sholih, dawamkan (biasakan) mendirikan sholat sunnah (sebagai pelengkap sholat fardhu), belajarlah berpuasa sunnah agar emosi lebih stabil…
Jangan lupa teruus berdoa agar Allah Swt selalu memberikan taufik dan pendamping terbaik…dunia akhirat, jika memang laki-laki yang pernah menzinahinya adalah jodoh baginya…semoga Allah Swt mendekatkan mereka dalam kondisi kesholihan dan kebersamaan yang penuh berkah…insyaAllah…

Waallahu a’laa bishowwab
Tim Asatidz IHQ


Dari IHQ 29.                                   
Bunda, apa sms/bbm/WA dengan lawan jenis itu bisa masuk kategori zina?

Jawab : Bisa jadi iya, karena bila ukhti sms/bbm/wa dengan lawan jenis dan di dalam hatimu sudah ada “rasa” dan makin bertambah “rasa” itu dengan kegiatan chat/bbm/wa maka itu termasuk zina hati dengan berangan-angan.

Waallahu a’laa bishowwab
Tim Asatidz IHQ

Serbuk Pahit

Hati orang bijak itu menjadikan mulutnya berakal budi, dan menjadikan bibirnya lebih dapat meyakinkan.

Ada seorang tua bijak didatangi seorang pemuda yg sedang dirundung masalah.

Tanpa membuang waktu pemuda itu langsung menceritakan smua masalahnya.

Pak tua bijak hanya mendengarkan dgn seksama, lalu ia mengambil segenggam serbuk pahit & meminta anak muda itu u/mengambil segelas air.

Ditaburkannya serbuk pahit itu ke dalam gelas & di aduk perlahan, “Coba minum ini & katakan bagaimana rasanya?” ujar pak tua

“Pahit sekali” jawab pemuda itu

Pak tua itu tersenyum, mengajak pemuda itu u/ berjalan ke tepi telaga dibelakang rumahnya.

Mereka berjalan berdampingan & akhirnya sampai ke tepi telaga yg tenang itu.

Sesampai disana, Pak tua itu kembali menaburkan serbuk pahit ke telaga itu & dgn sepotong kayu ia mengaduknya, “Coba ambil air dr telaga ini & minumlah”

Saat si pemuda mereguk air itu, Pak tua bertanya lagi, “Bagaimana rasanya?”

“Segar” sahut si Pemuda

“Apakah kamu merasakan pahit di dalam air itu?” tanya pak tua

“Tidak” sahut Pemuda

Pak tua tertawa terbahak-bahak sambil berkata, “Anak muda dengarkan baik-baik, Pahitnya kehidupan sama seperti segenggam serbuk pahit ini, tak lebih tak kurang.

Jumlah & rasa pahitnya pun sama & memang akan tetap sama.

Tapi kepahitan yg kita rasakan sangat tergantung dari wadah yg kita miliki.

Kepahitan itu akan didasarkan dari perasaan tempat kita meletakkannya.

Jadi saat Anda merasakan kepahitan dalam ujian hidup, Hanya ada satu yg Anda dapat lakukan: Lapangkanlah dadamu menerima semuanya itu, Luaskanlah hatimu u/ menampung setiap kepahitan itu”

“Jangan jadikan hatimu seperti gelas, Buatlah laksana telaga yg mampu menampung setiap kepahitan itu & merubahnya menjadi kesegaran & ketenangan…”